Posts

Showing posts from October, 2019

BUDAYA ACEH : CARA LAIN MENCINTAI RENCONG

Image
Cerita Awal. Aceh merupakan daerah yang penuh dengan kegemilangan sejarah. Mulai dari sejarah kerajaan Islam yang mendunia pada abad pertengahan hingga perang yang tidak kunjung reda dari akhir abad 20 hingga awal abad 21. Orang Aceh gemar berperang, katanya begitu. Orang Aceh sering mengistilahkan, “prang nyan lagee ta pajoh bulukat” yang artinya perang itu ibarat memakan nasi ketan. Dalam budaya Aceh khususnya makan nasi ketan adalah sebuah kewajiban dan dilakukan secara terus menerus. Dan berhenti jika kenyang saja. Setelah itu makan dan makan lagi. Tidak ada jeda yang terlalu lama. Karena orang Aceh menyukai peperangan tentunya ada alat yang digunakan untuk berperang seperti rencong, pedang, tombak, dan lain sebagainya. Yang menarik cerita adalah penggunanaan rencong sebagai senjata perang dan kini menjadi senjata khas Aceh. Selain itu juga, julukan Aceh ditasbihkan menjadi Tanoh Rincong (dibaca:Tanah Rencong). Zaman sudah berubah, perang sudah usai sehingga fungsi rencong pu

BUDAYA ACEH; CARA LAIN MENCINTAI RAPA'I

Image
Sejarah Singkat Rapa'i Budaya Aceh yang satu ini sudah sangat masyhur seantero Nusantara bahkan dunia dan dikenal sebagai bagian dari alat musik perkusi Aceh. Alat ini menjadi simbol dakwah syiar Islam dimasa lampau. Nama alat tersebut adalah Rapa’i. siapa yang tidak kenal rapa’i. dari balita hingga dewasa pasti mengenal yang namanya rapa’i.  Rapa’I menurut sejarah masuk ke Aceh melalui penyebaran Islam di Pasai pada sekitar abang ke-13. Kesenian rapa’i ini dibawa oleh Syeh Abdul Qadir Jailani yang meneruskan ajaran tasawuf daripada Syeh Ahmad Rifa’i yang berasal dari Baghdad, Irak. Oleh sebab itu maka tidak aneh jika penabalan nama belakang syeh Ahmad Rifa’I menjadi nama kesenian ini, yaitu rapa’i. Pada zaman itu rapa’i menjadi media strategis bagi pengembangan agama Islam dan kebudayaan yang langsung dipraktekkan dalam berbagai aktivitas kebudayaan dan agama. Kesenian rapa’I ini difugsikan sebagai media penyemarak setiap acara yang berhubungan dengan keagamaan seperti meudike