Posts

Showing posts from February, 2014

Perjalanan

Image
Hari ini kita masih berdiri disini. Di sudut pemakaman tempat kita bersembunyi dan berbagi kretek. Di perempatan lampu merah kota Lhokseumawe tempat kita menikmati segelas kopi dan judi bolanya. Di sisi utara lapangan Hiraq tempat kita berbagi kasih cinta monyet yang tak ingin di padamkan. Di jalan Darussalam tempat kita habiskan waktu luang dan Playstation menjadi teman. Juga di riuhnya pantai Ujong Blang, kita pernah menyemai beberapa botol minuman hingga luput dari bayaran. Bukan tanpa alasan, pastinya karena kemahalan. Hingga angin membawaa kita ke salahsatu lampu merah simpang Tugunya. Tepat di depan suzuya. Kita berdiri menyusuri jalanan sepi. Jalan samudra baru tempat permainan yang di tuju. Sekedar nonton bola adalah hal yang seru. Sedikit taruhan untuk melepas penat rindu. Kita terus menyusuri ruang waktu. Banda Aceh adalah tujuan nomor satu. Kita berdiri melihat tingginya kubah dan menara masjid raya. Salah satu peninggalan sejarah katanya. Melihat-lihat bukti pengkhiata

Siapa Mereka ?

Image
Teman, apa kabarmu hari ini. Aku sudah lama tak bersua di beranda ini. Mungkin aku lupa bertegur dengan tuts keyboard laptop mungilku. Aku merasa jenuh. Merasa susah untuk memulai apa yang sudah ku tinggalkan. Tidak begitu lama. Namun tetap susah untuk dimulai lagi. Seperti skripsi, kalau sudah di tinggalkan, ya selamat tinggal. Wisuda juga hanya tinggal hafalan kata di bibir mahasiswa. Namun bukan itu yang menjadi khabaranku untuk soalan kini.             Aku tidak berbicara tentang skripsi apalagi wisuda. Apa karena aku sudah wisuda ? Tentu bukan. Aku sedang akan wisuda sehingga lekas menjadi sarjana. Aku hendak berbagi khabaran tentang siapa mereka yang menjadi sandaran kita. Siapa mereka yang menjadi penasehat pribadi di dalam dada. Kita tentunya sudah sangat berumur untuk menelaah soalan ini. Kita mungkin sudah banyak melalu asam pahitnya memelihara rasa.             Teringat ucapan spontan teman seperjabatanku tentang  ceritanya semasa SMA. Ketika merajut cinta ayam (kalau

Rintihan Hati Zoya

Image
             Agar dapat membahagiakan seseorang, isilah tangannya dengan kerja, hatinya dengan kasih sayang, pikirannya dengan tujuan, ingatannya dengan ilmu yang bermanfaat, masa depannya dengan harapan, dan perutnya dengan makanan. Frederick E. Crane             Perempuan itu menggumam sendiri di balik tirai jendelanya. Namanya Zoya. Perempuan ayu yang sedikit lebay. Sekali-kali ia melihat ponselnya. Menuggu pesan singkat dari teman curhatnya. Ia sudah terbiasa curhat pada seorang lelaki yang bernama Reinza. Memang belum lama ia berbagi cerita dengan Reinza. Mereka juga belum lama dekat. Walaupaun sering bertemu di ruang kuliah. Tapi kelihatannya ia cukup percaya terhadap Reinza. Entahlah. Pilihan hati cukup sulit untuk di tebak.             Lelah menunggu, ia merebahkan tubuhnya ke perbaringan sejenak. Banyak lara yang menghantui jiwanya. Dari putus dari sang pacar, kecelakaan motor, di tinggalkan sahabat hingga diam-diam salah seorang teman kampusnya menyatakan cinta kep