Perjalanan
Hari
ini kita masih berdiri disini. Di sudut pemakaman tempat kita bersembunyi dan
berbagi kretek. Di perempatan lampu merah kota Lhokseumawe tempat kita
menikmati segelas kopi dan judi bolanya. Di sisi utara lapangan Hiraq tempat
kita berbagi kasih cinta monyet yang tak ingin di padamkan. Di jalan Darussalam
tempat kita habiskan waktu luang dan Playstation menjadi teman. Juga di riuhnya
pantai Ujong Blang, kita pernah menyemai beberapa botol minuman hingga luput
dari bayaran. Bukan tanpa alasan, pastinya karena kemahalan. Hingga angin membawaa
kita ke salahsatu lampu merah simpang Tugunya. Tepat di depan suzuya. Kita berdiri
menyusuri jalanan sepi. Jalan samudra baru tempat permainan yang di tuju. Sekedar
nonton bola adalah hal yang seru. Sedikit taruhan untuk melepas penat rindu.
Kita
terus menyusuri ruang waktu. Banda Aceh adalah tujuan nomor satu. Kita berdiri
melihat tingginya kubah dan menara masjid raya. Salah satu peninggalan sejarah
katanya. Melihat-lihat bukti pengkhiatan Soekarno di depannya. Hotel Aceh
tentunya adalah saksi bisu. Taman sari pun seolah mau mengadu. Balng padang pun
seakan layak untuk mempertontonkan kedigdayaannya. Suatu waktu, Museum Tsunami
pun tak boleh dilepas oleh ingatan lalu.
Seolah
bosan, kita pun harus memutar arah tunggangan. Tugu pena pun seolah menjadi
pertanda, Darussalam sebagai komplek ilmu. Di simpang mesra yang menyimpan
sejuta cerita. Cerita kita. Tentang segelas kopi hangat. Tentang sebatang kretek
putih. Tentang sepiring nasi gurih. Juga tentang orasi panjang tak bertuan. Kita
tentunya masih ingat itu semua, Kawan.
Darussalam
adalah punca dari semua pergolakan. Punca dari semua keberhasilan, juga
kegagalan. Punca dari perpolitikan. Punca dari segala perjanjian. Dan jangan
lupakan, dia juga menyimpan banyak cerita pembunuhan. Dayan Dawood, Safwan Idris
juga beberapa mahasiswa kawakan. Jasa mereka, tak seharusnya kita lupakan. Lanjutkan,
kita yang meneruskan. Karena jalan T.Nyak Arief pun seakan malas menulis cerita
ini melulu.
Bersambung.
Comments
Post a Comment