Perjalanan
Hari ini kita masih berdiri disini. Di sudut pemakaman tempat kita bersembunyi dan berbagi kretek. Di perempatan lampu merah kota Lhokseumawe tempat kita menikmati segelas kopi dan judi bolanya. Di sisi utara lapangan Hiraq tempat kita berbagi kasih cinta monyet yang tak ingin di padamkan. Di jalan Darussalam tempat kita habiskan waktu luang dan Playstation menjadi teman. Juga di riuhnya pantai Ujong Blang, kita pernah menyemai beberapa botol minuman hingga luput dari bayaran. Bukan tanpa alasan, pastinya karena kemahalan. Hingga angin membawaa kita ke salahsatu lampu merah simpang Tugunya. Tepat di depan suzuya. Kita berdiri menyusuri jalanan sepi. Jalan samudra baru tempat permainan yang di tuju. Sekedar nonton bola adalah hal yang seru. Sedikit taruhan untuk melepas penat rindu. Kita terus menyusuri ruang waktu. Banda Aceh adalah tujuan nomor satu. Kita berdiri melihat tingginya kubah dan menara masjid raya. Salah satu peninggalan sejarah katanya. Melihat-lihat bukti pengkhiata