Departure and Arrival
Image : http://thumbs.dreamstime.com |
Jika ingin melihat bagaimana
kesedihan dan kegembiraan dalam satu tempat, datanglah ke Bandara. Di sana kamu
akan melihat di gerbang keberangkatan akan ada banyak keluarga/sejawat yang
terlihat sedih melepas anggota keluarga atau pun sejawat menuju perjalanan,
tanpa tahu dia akan selamat atau tidak di udara sana. Begitu juga sebaliknya,
di gerbang Kedatangan, kamu juga akan melihat hal yang sama tapi dengan
perasaan yang berbeda. Di sana, begitu banyak rasa cinta dan pelukan gembira
kepada orang-orang yang baru mendarat dari "Gegasi Besi". Begitulah
kira-kira.
***
Bagi
kita yang mungkin pernah merasakan hal yang sama, akan manggut-manggut ketika
menyadari hal tersebut. Kita, ketika di antar menuju ke gerbang keberangkatan,
di sanalah kita bertemu untuk terakhir kalinya dengan si pengantar. Baik itu
keluarga, teman, anak, atau pun juga istri. Setelah itu kita memasuki ruang
check-in, dan bersiap-siap menunggu di ruang tunggu, menanti panggilan
keberangkatan. Dan saat yang paling mendebarkan adalah ketika kita sudah berada
di udara. Jika musibah terjadi, maka itulah akhir, secara hukum adat
sehari-hari. Kematian berasa begitu dekat.
Begitu
setelah kita mendarat di tempat tujuan, ada perasaan yang lega yang
bertambah-tambah. Serasa kita sudah melepas beban berton-ton dalam fikiran. Setelah
kita menuruni anak tangga pesawat, lalu menuju ke Gerbang Ketibaan/Kedatangan. Di
sana sudah berjejeran orang yang menyambut maka bertambah-tambah lagi perasaan
gembira. Bertambah-tambah lagi kelegaan dalam hati. Beberapa di antara kita
kembali melakukan ritual yang sama dengan berjabat tangan, memeluk bahkan
mencium mereka dengan wajah yang sumringah.
****
Begitu
juga dengan hidup, sedetik setelah “keberangkatan” kita, akan banyak orang yang
menangis, menahan sedih dan lain sebagainya. Untuk terakhir kalinya kita
melihat keluarga atau pun sebaliknya. Beberapa saat kemudian kita memasuki ruang “check-in”
dengan perasaan deg-degan menunggu “perjalanan panjang” di alam barzah, dengan
lika liku pertanyaan malaikat. Dan jika kita selamat hingga gerbang “kedatangan”,
maka kegembiraan surga menanti kita dengan penuh suka cita. Mungkin itu
gambaran sempitnya.
Comments
Post a Comment