Harapan
Dari setiap langkah, aku hanya percaya satu hal. Aku masih punya harapan. Itu saja. Aku berjalan, lalu berhenti sejenak. Aku mulai merangkak lagi, sedikit demi sedikit. Memulai dari nol menuju satu dua tiga. Dan lagi lagi aku tidak percaya pada satu hal, pada ketidakmampuan. Itu hal yang ku benci. Kamu tahu, mempercayai ketidakmampuan adalah mempersempit kemungkinan yang mungkin mulai tumbuh. Karena harapan menumbuhkan banyak kemungkinan-kemungkinan untuk menjadi kenyataan.
Comments
Post a Comment