Ra, Dengarkanlah Saja XVII
Ra, kangen kamu boleh? Sayang sama kamu boleh? Sayang seperti ketika jumpa dulu. Ketika kita sama-sama menyembunyikan rasa rindu berbulan-bulan. Kamu ingat tidak ketika kamu mengantarkan aku makan malam berisikan daging rendang itu. Ingat tidak? Aku masih sangat ingat peristiwa bersejarah itu lho . Kamu mengirimkan aku pesan singkat yang hingga beberapa lama masih ku simpan. Dan pesan singkat itu terhapus ketika ponsel serba bisa yang ku miliki menemui ajalnya. Hehehe. Eh, Ra, aku hampir punya kerja tetap lho, tapi masih tetap sebagai buruh, bukan pemimpin. Tak mengapalah, asalkan kerja kita halal kan Ra? Ra, ada satu cerita yang ku alami jauh sebelum aku mengenal kamu. Ini tentang teman kelasku yang diam-diam juga kami saling jatuh cinta. Awalnya kami memang tidak saling mengenal hingga suatu hari kami dihadapkan pada kenyataan untuk bekerja sama dalam tugas kelompok. Namanya juga pelajar kan. Pasti ada banyak tugas dari dosen. Nah, ini adalah awal mula kedekatan kami. Setah