True Love of Bollywood
Awalnya
saya sangat tidak mempercayai ungkapan atau pun selentingan diatas. Saya
berfikir itu kan hanya dibuat-buat semata. Dan pun itu hanya film yang dibuat
untuk mendapatkan minat penontan sehinga produsen film itu mendapatkan laba
yang berlimpah. Seiring waktu berjalan, kemudian saya berusaha untuk menonton
beberapa film Bollywood yang disarankan teman. Lalu saya melihat ada hal yang
lain dan mampu merubah mindset saya terhadap film India. Saya kemudian
berkesimpulan, selentingan yang saya dengar dulu ada benarnya. Bagaimana itu
bisa terjadi, saya akan menjelaskan sedikit pendapat saya.
Setiap
film itu berangkat dari realitas masyarakatnya sehari-hari. Sebuah cerita
diangkat menjadi film berdasarkan fakta walaupun ada yang dilebih-lebihkan.
Tapi tetap berpijakpada budaya setempat. Indonesia membuat film tetntang hantu,
yak arena berangkat dari banyaknya cerita hantu yang ada di Indonesia. Thailand
juga banyak membuat film tentang hantu akhir-akhir ini. Amerika membuat film
tentang perang ya karena mereka doyan dengan peperangan dan sosok pahlawan.
Begitu juga dengan India, aroma cinta dan kasih sayang sangan kental melekat
dalam alur ceritanya.
Saya mengambil beberapa contoh film
yang mengangkat cinta sejati yang sangat kental. Yang pertama adalah Kuch Kuch Hota Hai. Semua orang pasti
akan dengan mudahnya membayangkan wajah rahul, Anjeli juga Tina. Saya tidak
perlu menceritakan lagi bagaimana kish cinta terpendamnya Anjeli terhadap Rahul yang akhirnya mereka
juga bersatu lewat surat wasiatnya Tina sebelum meninggal melalui Anjeli kecil.
Selanjutnya Kabhi Alvida Na Kehna, dimana
dua keluarga yang sudah menikah lalu jatuh cinta kembali. Keluarga SRK
berpasanga dengan Preity Zinta dan Abisheck Bachan berpasangan dengan Rani
Mukhrerjie. Yang anehnya salah satu dari pasangan mereka jatuh cinta silang.
Rani dan SRK saling jatuh cinta. Kutipan yang measih saya ingat dalam film ini
kira-kira, “apabila ada dua anak manusia
bermasalah, lalu bertemu dalam satu keadaan dan menceritakan kisahnya akan
lahir suatu cerita baru yang berbeda.” Dan pada akhir ceritanya SRK dan
Rani Mukherji bersatu dalam sebuah hubungan yang baru.
Ada juga film cinta dua Negara yang sering berseteru yaitu India dan
Pakistan. Film yang dikemas dengan tokoh utama Veer Phrtapsigh dengan Zaara
Hayat Khan. Film ini yang berkisah tentang seorang tentara india jatuh cinta
terhadap putri tokoh politik Pakistan. Bagaiaman bisa ini ditoleransi?
Penjaralah yang menjadi akhir sebagian hidup Veer Pratapsighn ini.
pertanyaannya apakan Zaara menikah dengan orang yang ditunjuk oleh orangtuanya?
Tentu saja tidak. Ia lebih memilih untuk crossborder
menuju kampung halaman Veer di India. Dan pada akhirnya cinta mereka
dipersatukan dalam pengadilan Pakistan berkat usaha Rani Mukherji.
Film Kal Ho Na Hoo juga tidak kalah
romantic dan menyentuh menurut saya. pengorbana seorang SRK kepada Saif Ali
Khan juga Preity Zinta sangat patut diperhitungkan. Bagaimana tidak, dua lelaki
ini yang sama-sama jatuh cinta pada wanita yang sama, hanya saja karena SRK
mengalami sakit yang kritis, ia melepas Preity Zinta kepada Sail Ali Khan. Dan
mereka tetap bersahabat. dan ketika akhir ceritanya, keluarga kecil Saif dan
Zinta sangat bertema kasih pada pengorbanan SRK.
Belum lagi film cinta beda agama
agama, Ishqzade. Hanya gara-gara cinta mereka rela bunuh diri untuk bersatu
(dalam anggapan mereka) di alam sana. Juga tidak kalah menarik dengan film Rab
Ne Bana Di Jodi, kisah pengorbanan SRK yang harus berperan ganda untuk
mendapatkan simpati dan cinta dari Anushka Sharma. Akhir filmnya tidak usah
saya ceritakan lagi. Saya yakin, diantara kita ada yang sudah menonton hampir
belasan kali.
Ada juga film yang cerita cintanya
itu di atas cerita normal biasa. Jab Tak
Hai Jaan. SRK, Anushka Shrarma juga Katrina Kaif. Dalam film ini, SRK
bertaruh dengan Tuhan untuk mendapatkan cintanya kembali. Taruhan ini dilakukan akibat dari banyaknya nadzar
Katrina Kaif yang harus di tepati. Dalam film ini, kata-kata “The Man Who Cannot Die”, sangat sering
kita dengar.
Itu adalah beberapa film yang
mungkin sudah out of time dari sebuah film. Sudah dua tahun berlalu. Sekarang
ada juga beberapa film dengan memasang beberapa wajah muda. Walaupun dengan
berhiaskan wajah muda, namun inti filmnya tetap saja tentang cinta. True love
tepatnya. Ada film Beewakoofiyan, Highway, Hase Toh Phasee, Queen, juga film
Dhoom 3. Bagi yang takut membina rumah tangga, film Yeh Jaawani Hai Deewani
cocok untuk di nikmati. Begitupun dengan filmnya Farhan Akhtar, Shaadi Ke Side Effects.
Apabila ada yang berpendapat kalau
di India suasana tempat shootingnya kumuh, saya kurang sependapat. Industri
film India sedang menggencarkan promosi pariwisatanya seperti Uttar Pradesh
dengan Agra dan Udaipur sebagai ikon, Ladakh dengan danau Leh nya, dataran
tinggi Kashmir dan Manali dengan gunung es pegunungan Himalaya nya.
Begitulah ulasan singkat saya,
walaupun kurang jelas. Saya sarankan bagi pecinta film-film mellow-mellow untuk menonton film
Bollywood karena sense of love nya
lebih “dapat” ketimbang menonton film korea. Ataupun menonton film hantu “KFC”
Indonesia. Semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment