Ra, Aku Kangen (Surat Cinta Untuk Ra)

Ra, aku kangen sekangen-kangennya lho. Ingin rasa hati untuk menangis, tapi tiada erti, Ra. Kamu tahu tidak, tidak mudah lho berpisah dengan kamu. Tidak ada kopi buatanmu. Tidak ada ledekan mesra dengan sedikit bumbu cemburu yang kau siratkan dari wajahmu. Ra, kamu baik-baik saja kan di sana? Aku di sini menikmati purnama kali ini sendirian. Tepatnya di emperan toko sambil menengadah kepala di sela-sela gedung pencakar langit metropolitan. Ra, kamu ingat tidak ketika awal mula kita melihat purnama berdua? Waktu itu lho, ketika sebelum pesta sederhana kita. Ketika awal minggu kita menikah. Aku pernah bilang kalau ditengah-tengah bulan itu ada wajahmu. Kamu pun tersenyum sipu. Saking senangnya kamu, tiba-tiba kau kecup keningku. Ingatanku masih tertuju pada moment itu, Ra.

Ra, kamu baik-baik saja kan di sana? Aku khawatir Ra. Apalagi saat purnama begini. Ra, kamu juga melihat purnama yang sama, bukan? Ku harap kamu menyempatkan diri untuk menikmati cahaya temaram purnama sejenak walaupun dengan kesendirian. Jangan lupa pejamkan matamu beberapa saat untuk melihatku berkata, "Hai Ra, Apa kabarmu di sana?" sambil melambaikan tangan.

Ra, sekian saja khabaran berita dari aku di sini, di tanah jauh. Satu hal yang pasti, aku menyayangimu karena Allah.

17 Syawal 1436, BJ Court.

Comments

Popular posts from this blog

(Karena) Lelaki itu Tukang Olah

Jampok

Bansa Teuleubeh +