Ra, Dengarkanlah Saja XII
Ra, Alhamdulillah kita sudah kembali ke kota Bunda, walaupun untuk beberapa saat lagi kita harus pindah lagi ke kota PaPa. Ini juga kali pertama kita berlebaran dirumah dua keluarga. Kamu ingat kan suatu waktu aku pernah menulis tentang Menikah: Behind The Scene . Di sana aku menulis tentang hakikat menikah itu ya mempersatukan dua keluarga dari dua latar belakang yang berbeda. Dan sekali lagi, Alhamdulillah kita sudah berhasil melakukannya. Semoga ke depan kita bisa melanggengkannya untuk selamanya. Kalau orang Melayu cakap, “sampai bile-bile”. Kamu setuju kan, Ra? Ra, kue lebaran kita masih banyak kan? Bawakan kemari, kita cicipi bersama. Aku mau nyicipin kue buatanmu itu lho. Kan aku tahu kamu pandai meracik kue, walaupun sesekali kamu gagal bereksperimen. Bolehkah aku sedikit tersenyum mengenai kegagalanmu membuat kue, Ra? Kalaupun tidak, pun tidak mengapa. Karena esensinya bukan pada kenikmatan kuenya, tapi pada seberapa besar keikhlasan dan kebersamaan ketika kita menikmat