Ra, Dengarkanlah Saja IX

Ra, aku bisa saja sangat berdosa pada diriku sendiri dan pada kamu. Aku benar-benar tidak kuasa untuk bercerita tentang hal ini. tentunya terkait dengan masalah perempuan. Aku sangat teringat ketika kamu duduk di pojok bandara ketika melepaskan ku pergi untuk melanjutkan studi ke luar negera. Kamu menyiratkan perasaan tidak ingin melepaskan kepergianku. Walaupun saat itu kita masih teman biasa. Kamu ingat bukan? aku tidak punya perasaan apa-apa terhadapmu selain sebagai teman. Begitulah ketika itu. Aku ingin bercerita tentang kehidupan ku di luar negara sana. Dan tidak lepas daripada pesona gadis di sana. Ya, benar sekali. Awalnya adalah proses adaptasi dengan lingkungan sekitar. Kehidupan di sana, tentunya kamu sudah sangat paham. Serba bebas, tidak ada larangan. Dari sinilah cerita itu bermula.

Ra, sekali lagi aku berlutut maaf padamu dan kamu harus mendengar cerita ini. dengan sangat berat, kamu harus mendengarnya. Setelah dua bulan aku di sana, aku mulai sering menjeljahi klub malam. Awalnya sekedar iseng, karena menerima invitation teman pribumi di sana. Hanya sekedar party biasa, dan aku masih memesan air putih untuk minumanku. Tapi selang beberapa kali lawatan aku mulai mencoba menengak minuman anggur khas hidangan klub malam langganan ku. Malam itu juga aku berkenalan dengan seorang gadis berambut pirang di hiasi mata coklat khas. Dia duduk tepat di sebelahku, Cuma itu yang aku ingat pada malam itu. Aku benar-benar mabuk. Soalnya perdana meminum anggur. Kalau di kampung kita, kan kita makan anggurnya, bukan di minum.


Pagi harinya, tanpa sadar apa yang terjadi semalam, aku terjaga tepat di sebelah perempuan yang duduk di samping semalam. Kini aku berada di apartemennya. Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan kami. Aku Cuma melongok, bersalah, sudah pasti. Setelah hari itu, kami masih sering berjumpa. Baik di kampus juga di bar. Aku mulai menikmati kehidupan malam di sana. Setelah beberapa bulan, aku bahkan sudah tinggal seatap, yaitu di apartemen teman perempuanku tadi.  Begitulah hidupku di sana. Hubungan kami bertahan sampai 2 tahun. Setelah itu dia memutuskan untuk pergi bersama keluarganya keluar negeri. Katanya ke beberapa negara di wilayah latin.
Ra, kamu jangan menangis melihat dan mendengar fakta yang aku ceritakan ini. sebenarnya aku sangat berat hati untuk bercerita tentang ini. namun aku tidak sanggup mendegar hatiku menangis setiap aku melihat wajah ayu mu. Kamu boleh menghukumku, Ra. Kamu boleh lakukan apa yang kamu mau terhadap sosok yang kamu sayangi ini atau mungkin tidak lagi setelah ini.
    

Comments

Popular posts from this blog

(Karena) Lelaki itu Tukang Olah

Jampok

Bansa Teuleubeh +