Di Sini Untukmu Bagian 1

http://data1.whicdn.com/images/5234257/thumb.jpg
Bang Ali masih ingat betul ketika gadis berperawakan India itu menyuruhnya bernyanyi lagu Ungu. Kalau dia tidak salah ingat, judulnya Masih Disini. Lagunya yang melankolis romantis. Memang sangat enak untuk dinyanyikan. Alunan bait syairnya yang tertata rapi, menambah daya pikat lagu ini. Apalagi kalau sedang jatuh ketiban cinta. Dia masih suka tersenyum sendiri ketika memutar memori ingatan di suatu senja itu. Saat itu, memang tidak ada yang indah untuk di ceritakan. Namun kejadian setelah itu yang membuat, ingatan itu layak untuk di wariskan dalam kenangan.
            ***
            Di malam minggu itu, Bang Ali dan beberapa temannya sedang melakukan kunjungan kerja. Selaku orang kantoran yang super sibuk, ia harus menjalani tugas dengan penuh kesabaran. Tugas itu merupakan itu amanah yang di bebankan kepadanya. Dalam rombongan itu, ikut pula salah satu temannya yang berperawakan India. Namanya Siti. Gadis anggun, asli produk lokal daerah ibukota. Sederhana. Tidak banyak berbicara, supel juga lembut. Sikap Dek Siti sangat memikat beberapa kolega. Banyak orang yang mencoba mendekati dek Siti. Namun sikap lembut nan anggun itu membuat mereka berfikir ulang untuk mendekatinya.
            Dalam perjalanan, mereka berbicara tentang banyak hal. Mulai dari masalah kegiatan, program-program kerja baik sosial atau pun budaya, juga tentang kehidupan rumah tangga. Kebetulan, yang ikut dalam perjalanan itu ada satu teman yang sudah menikah. Sesekali mereka tertawa terbahak-bahak. Mobil pun melaju dengan santai. Tidak ada aksi kebut-kebutan sebagaimana yang biasa dilakukan. Ini di karenakan ada dua orang perempuan dijadikan sebagai alasan. Bang Ali dan Siti pun masih terlihat biasa. Tidak ada yang namanya curi-curi pandang apalagi berbagi senyuman spesial.
            Setelah menempuh perjalanan pulang selama beberapa, mereka berhenti untuk makan dan membeli buah tangan. Setelah turun dari mobil, kami langsung mencari tempat dan memesan makanan. Bang Ali langsung memesan kopi, minuman favoritnya. Dek siti dan beberapa kolega lainnya memesan nasi dan softdrink.
            Saat itu dengan spontannya Dek Siti menanyakan tentang lagu Ungu yang berjudul Disini Untukmu.
            “Abang tahu lagu Ungu, Di sini untukmu ? tanya Siti spontan.
            “Ia tahu, Dek. Kenapa ? jawabnya dengan perasaan terkejut.
            Bang Ali berusaha mengingat reff nya. Di luar dugaan, Dek Siti menyuruh bang Ali untuk menyanyikan lagu itu.
            “Nyanyiinlah, Bang! Suruh Siti dengan suaranya yang lembut.
            Dengan kemampuan yang seadanya, Ia mulai ia menunjukkan kebolehannya.
            Masih di sini menantimu,
            berharap kau akan memikirkanku.
            Masih disini menunggumu,
            menanti jawaban atas cintaku.
            Masih di sini,menantimu,
            berharap cinta kita kan bersatu.
            Masih di sini menunggu,
            menanti dirimu kembali untukku.
            Sambil tersenyum terkekeh, Siti menunjukkan keriangannya. Bak gadis kecil yang di beri hadiah, ia melempar sesungging senyum manja. Dan Bang Ali pun sedikit terpana. Walaupun bagi bang Ali itu hanya wujud kesenangan semata. Ia tidak berfikir lebih jauh. Hanya senyum apresiasi untuk sang abang dari seorang Adik. Hanya itu saja.
            Malam pun semakin larut, mereka pun melanjutkan perjalanan. Mereka menaksir akan sampai di kota tujuan beberapa jam lagi. Walaupun masih sedikit lama, mereka menikamtinya dengan senang hati. Hingga akhirnya, tepat tengah malam, Bang Ali, Siti dan koleganya sampai di tempat tujuan.        
            ***

            Bersambung.

Comments

Popular posts from this blog

(Karena) Lelaki itu Tukang Olah

Jampok

Bansa Teuleubeh +