Jangan Bermain Hati

            Adalah sebuah kebetulan belaka yang tanpa sengaja, saya melihat personal message BBM salah seorang  teman saya yang kurang lebih berbunyi begini, “jangan membola-kakikan seseorang”. Dan maksud dari personal message tersebut –yang saya pahami- adalah larangan bagi setiap kaum muda baik perempuan maupun laki-laki untuk mempermainkan perasaan lawan jenisnya. Teman saya ini juga mengatakan bahwa, perbuatan mempermainkan perasaan orang adalah dosa. Saya mengaminkan pernyataan teman saya itu sebagai sebuah kebenaran.
            ***
            Realita
            Sudah menjadi lumrah bagi umumnya laki-laki dan perempuan untuk bisa menjalin hubungan yang  lebih dari satu. Dengan berbagai macam alasan, mulai dari hanya sekedar iseng, hanya untuk pamer pada teman-temannya, ada juga di anggap sebagai petualangan, dan ada yang lebih bahaya, menjadikannya “permainan bola”nya itu sebagai sebuah kebutuhan. Itu yang terjadi di masa sekarang.
            Mari kita telusuri benang merah di balik alasan mereka berlaku demikian. Alasan iseng, ya si’pemain’ ini ya hanya sekedar iseng saja bermain-main dengan banyak hati lawan jenisnya. Tidak terlihat ada alasan tertentu di balik permainan mereka. Yang kedua, untuk pamer. Tentunya, ini menjadi tolak ukur yang kebablasan menurut saya. Untuk bisa merasa di cintai banyak lawan jenis, kok harus main-main. Saya rasa ada hal yang lebih penting dan lebih pantas untuk di pamerkan. Yang ketiga, petualangan. Ini yang menurut saya asyik untuk ditelusuri. 
www.keepcalm-o-matic.co.uk 
Mengapa demikian? Karena dari setiap petualangan, ada perhitungan yang sistematis dan ada yang ingin di capai. Mungkin,menurut saya, ada hal-hal yang ingin diketahui oleh di “pemain’ ini, misalnya psikologi lawan jenis yang di “mainkan”nya. Ada juga yang mau melihat bagaimana lawan jenis memperlakukannya. Karena setiap orang akan menerima perlakuan yang berbeda. Dan yang terakhir, adalah sebuah kebutuhan yang kemudian di anggap prestasi apabila mempermainkan hati lawan jenis. Ini yang sangat perlu untuk di waspadai. Bukan korbannya, namun si “pemain” sendiri. Karena menurut saya, si”pemain” ini menderita gangguan mental di bidang kasih sayang.
            ****



            Akibat Yang Muncul.
            Akibat yang di timbulkan dari “permainan bolakaki” di atas bisa bermacam-macam. Akan timbul keinginan untuk mendendam. Sakit hati, iri hati dan lain sebagainnya. Di sini, alam nyata dan alam ghaib akan mengambil bagian masing-masing. Contohnya, si A sakit hati kepada si B, si A bisa jadi akan mencari cara untuk mencelakai si B. kita mungkin belum lupa terhadap kasus Hafith di Jakarta. Dan yang lebih ekstrimnya lagi apabila alam ghaib bermain peran. Santet menyantet, perdukunan dan lain sebagainya. Ini sangatlah susah untuk di cari jalan damai.
            *******
            Solusi
            Solusinya adalah pilihlah satu yang menurut Saudara benar-benar bisa melengkapi hidup saudara. Tidak perlu bermain-main. Menjajakan gombalan cinta di sana-sini. Memberi harapan dimana-mana. Anda bukan caleg yang dituntut untuk memberi harapan kosong. Anda itu manusia yang punya tanggungjawab. Jika Anda laki-laki, jadilah laki-laki sejati. Dan jika anda perempuan, jadilah perempuan yang punya jati diri. Saya rasa tidak perlulah bermain di sana-sini lagi. Cukuplah satu hati yang menjadi pelabuhan Saudara. Kalau sudah siap, datangi orangtuanya. Mohonkan restu untuk menikahinya. Semoga segala urusan kita dimudahkan oleh Allah swt. Aaminn.
           


Comments

  1. permainan bola kaki
    "ketika dekat ditendang, ketika jauh dikejar" -_-

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

(Karena) Lelaki itu Tukang Olah

Jampok

Bansa Teuleubeh +