Enjoy Your Life
ervakurniawan.wordpress.com |
Aku
mulai tulisan ini dengan beberapa keluhan. Keluhan yang biasa keluar dari mulut
para pengeluh yang sedikit putus asa. Putus
asa karena berbagai masalah yang menimba jiwa-jiwa yang sepi di seantero bumi.
Jiwa-jiwa yang jauh dari keceriaan, juga kebahagiaan. Sekali waktu temanku
bertanya. “Apakah hidupmu itu seperti panggung fashion show?" Aku sendiri
terkejut. Mengapa hidupku ini di ibaratkan seperti fashion show? Aku tidak
menjawab perihal pertanyaan itu. Bahkan sampai hari ini. karena belum ku dapati
jawaban yang pasti.
Sempat
beberapa kali aku bertanya pada nurani. Haruskah kita menangis? Haruskah kita berputus
asa? Haruskah kita seolah sendiri tanpa yang mengawasi dan menemani? Bukankah Tuhan
selalu ada bersama kita? Bukankah Tuhan selalu mengawasi tingkah polah kita
didunia. Jadi, mengapa harus merasa sendiri dan sepi ?
Sekali
waktu kita memang harus bersedih dengan sesedih-sedihnya. Sekali waktu kita
juga harus bergembira, segembira-gembiranya. Sedih-ceria, susah-senang itu
berputar sesuai waktunya. Tidak mungkin hidup kita di anugerahi kemurungan saban
masa, juga tidak mungkin kesenangan menaungi kita setiap nafas menghela. Itu mustahil.
Tuhan tidak menciptakan kejadian yang timpang. Semuanya seimbang, tidak ada
yang tidak adil dalam ciptaan Tuhan. Percayalah. Dan jika pun kepercayaan kita
luntur karena hal yang tidak kita senangi, maka kita perlu berfikir ulang untuk
mengeluarkan pikiran yang demikian. Tuhan menciptakan kita dengan komposisi
yang sama. Maka sudah seharusnya kita sebagai ciptaannya menunaikan kewajiban
yang sama kepadanya.
*****
Dalam
hidup ini, setiap kesusahan menimpa, kita pasti berlari ke pangkuan orang
terdekat. Ada yang lari ke mama, papa, kakak, adik juga ke kerabat. Ada juga
yang berlari ke istri, suami, pacar, danyang lebih sering itu bersimpuh di
hadapan teman atau pun sahabat. Setiap kita mendapatkan masalah kita cenderung
berlutut dihadapan mereka. Mereka menjadi kunci solusi terakhir untuk masalah
kita. Hampir setiap insan melakukan hal itu. Tergantung berat ringannya masalah
yang menimpa.
Kita
selalu merasa aman apabila ada orang – orang tersebut di samping kita. Kita
seakan meng-alpakan satu hal. Kita sangat jarang mengadu masalah kita kepada
sang Khalik pencipta jagat raya semesta. Seberapa seringkah kita mengadu
masalah kita kepada-Nya? Bukankah Ia adalah tempat sebaik-baiknya mengadu?
Bukankah Ia sudah menjelaskan dalam firman-Nya untuk selalu mengadu masalah kita
kepadanya? Tidakkah kita mengingat pesan-Nya didalam kitab tua yang menjadi
petunjuk hamba sepanjang masa?
Kita
hanya punya dua pilihan. Mengadu kepada-Nya atau pun memilih untuk
meninggalkan-Nya? Keputusannya ada pada kita masing-masing. Take it or leave it.
Enjoy your life.
Comments
Post a Comment