Yang : Pas atau Pantas

Image : blog.unikom.ac.id
Pada tulisan sebelumnya saya pernah menulis tentang Menikah: Behind The Scene, maka ini adalah lanjutan tulisan tersebut tapi lebih spesifik tentang memilih calon suami. Sebagai lelaki ditugaskan mencari, sedangkan perempuan “ditugaskan untuk menunggu”, walaupun tidak semua perempuan setuju dengan peraturan tak tertulis ini. sekali-kali boleh dong kalau “mon mita tima”. Setelah melihat banyak realitas yang terjadi juga berbagai cerita dari teman-teman saya yang sedang ingin melepas masa lajang, maka saya berbagi melalui dua buah cerita singkat teman dekat saya berikut.
            ****

Dalam hal ini saya tertarik untuk menceritakan kisah teman saya bernama Reinza. Seorang anak manusia yang kumuh, urakan, jarang mandi tapi tidak pernah lupa makan. Jangan bayangin badannya yang terlalu kurus karena sering makan. Tapi bukan itu yang menjadi pembicaraan kita, anggap saja angin lalu. Saat ini, Reinza hampir sepuluh tahun merajut hubungan asmara dengan seorang gadis terpandang di kampungnya. Ifa namanya. Bagaimana tidak? Ifa, gadis yang di pacarinya tersebut pernah dua kali mencalonkan diri sebagai anggota DPR-RI. Hebat bukan. Berbanding dengan Reinza seorang pengangguran yang saban hari pekerjaannya di warung kopi. Ketika saya mendengar pengakuan Reinza tentang hubungannya, mata saya terbelalak. Rahasia awetnya hubungan mereka, menurut pengakuan Reinza, karena Ifa sangat nyaman dengan Reinza walaupun pengangguran kelas kaki lima. Dalam menjalani hubungan yang sepuluh tahun itu banyak sekali rintangan yang hadir, namun karena kenyamanan yang di rasakan oleh Ifa membuat mereka selalu bisa mengatasi masalah masing-masing. Satu lagi, karena Reinza sangat mengerti cara memantaskan makhluk lemah bernama perempuan.
            ***

Dan cerita kedua, ini tentang seorang anak gadis belia berperwakan Arab campur India. Namanya Zulaikha. Zulaikha sudah menaamatkan gelar masternya di negeri beruang merah Rusia. Sekarang sedang bekerja di salah satu kantor konsultan ternama di daerahnya. Berbicara tentang pasangan hidup, dia juga sudah menjalin hubungan asmara dengan bawahannya tempat ia bekerja. Ceritanya hampir mirip dengan cerita Reinza dan Ifa, tapi ada perbedaan yang sangat signifikan pada saat ini. Baru-baru ini, orang tuanya menerima pinangan dari kalangan militer berpangkat Jenderal, sebut saja namanya Rahmat alias Jenderalkecil karena tubuhnya pendek seperti kuda poni. Alasan orangtuanya karena Zulaikha yang tamatan Rusia itu lebih pantas bersanding dengan Jenderalkecil ketimbang bawahannya Zulaikha. Dan keadaan tersebut membuat Zulaikha nangis darah karena tidak mendapat restu untuk melanjutkan hubungan dengan bawahannya itu.
            ***
Sebagai penutup saya berkesimpulan bahwa; Perempuan lebih memilih calon suami yang pas. Dalam hal ini seorang perempuan cenderung mencari seorang lelaki yang mengerti tentang seluk beluk kehidupannya dan bisa beradaptasi dengan kelebihan dan kekurangan si perempuan itu sendiri. Semua lelaki pasti mengaminkan bahwa perempuan adalah makhluk yang lemah dan selalu ingin di mengerti, sedangkan, Orangtua sering kali memilih calon suami yang pantas untuk anak perempuannya. Orang tua mana yang tidak mau anaknya hidup bahagia, maka dengan alasan itulah setiap orangtua berusaha mencari calon suami yang pantas untuk anak perempuannya.
Pesan terakhir saya, apapun keputusan kita pasti akan mendatangkan hikmah yang luar biasa, dan hikmah itu akan terlihat setelah semua hal terjadi. Dalam meniti kehidupan yang sangat singkat ini, selaku umat manusia, kita harus memperbanyak belajar ilmu ikhlas, meredam penyakit sombong, dan meminimalkan dosa. 

Comments

Popular posts from this blog

(Karena) Lelaki itu Tukang Olah

Jampok

Bansa Teuleubeh +