Yang : Pas atau Pantas
Pada
tulisan sebelumnya saya pernah menulis tentang “Menikah: Behind The Scene”, maka ini adalah lanjutan tulisan
tersebut tapi lebih spesifik tentang memilih calon suami. Sebagai lelaki
ditugaskan mencari, sedangkan perempuan “ditugaskan untuk menunggu”, walaupun
tidak semua perempuan setuju dengan peraturan tak tertulis ini. sekali-kali
boleh dong kalau “mon mita tima”. Setelah
melihat banyak realitas yang terjadi juga berbagai cerita dari teman-teman saya
yang sedang ingin melepas masa lajang, maka saya berbagi melalui dua buah
cerita singkat teman dekat saya berikut.
****
Dalam
hal ini saya tertarik untuk menceritakan kisah teman saya bernama Reinza. Seorang
anak manusia yang kumuh, urakan, jarang mandi tapi tidak pernah lupa makan. Jangan
bayangin badannya yang terlalu kurus karena sering makan. Tapi bukan itu yang
menjadi pembicaraan kita, anggap saja angin lalu. Saat ini, Reinza hampir
sepuluh tahun merajut hubungan asmara dengan seorang gadis terpandang di
kampungnya. Ifa namanya. Bagaimana tidak? Ifa, gadis yang di pacarinya tersebut
pernah dua kali mencalonkan diri sebagai anggota DPR-RI. Hebat bukan. Berbanding
dengan Reinza seorang pengangguran yang saban hari pekerjaannya di warung kopi.
Ketika saya mendengar pengakuan Reinza tentang hubungannya, mata saya
terbelalak. Rahasia awetnya hubungan mereka, menurut pengakuan Reinza, karena
Ifa sangat nyaman dengan Reinza walaupun pengangguran kelas kaki lima. Dalam menjalani
hubungan yang sepuluh tahun itu banyak sekali rintangan yang hadir, namun
karena kenyamanan yang di rasakan oleh Ifa membuat mereka selalu bisa mengatasi
masalah masing-masing. Satu lagi, karena Reinza sangat mengerti cara
memantaskan makhluk lemah bernama perempuan.
***
Dan cerita
kedua, ini tentang seorang anak gadis belia berperwakan Arab campur India. Namanya
Zulaikha. Zulaikha sudah menaamatkan gelar masternya di negeri beruang merah
Rusia. Sekarang sedang bekerja di salah satu kantor konsultan ternama di
daerahnya. Berbicara tentang pasangan hidup, dia juga sudah menjalin hubungan
asmara dengan bawahannya tempat ia bekerja. Ceritanya hampir mirip dengan
cerita Reinza dan Ifa, tapi ada perbedaan yang sangat signifikan pada saat ini.
Baru-baru ini, orang tuanya menerima pinangan dari kalangan militer berpangkat
Jenderal, sebut saja namanya Rahmat alias Jenderalkecil karena tubuhnya pendek
seperti kuda poni. Alasan orangtuanya karena Zulaikha yang tamatan Rusia itu
lebih pantas bersanding dengan Jenderalkecil ketimbang bawahannya Zulaikha. Dan
keadaan tersebut membuat Zulaikha nangis
darah karena tidak mendapat restu untuk melanjutkan hubungan dengan
bawahannya itu.
***
Sebagai penutup saya berkesimpulan bahwa; Perempuan lebih memilih calon suami yang pas. Dalam
hal ini seorang perempuan cenderung mencari seorang lelaki yang mengerti tentang
seluk beluk kehidupannya dan bisa beradaptasi dengan kelebihan dan kekurangan
si perempuan itu sendiri. Semua lelaki pasti mengaminkan bahwa perempuan adalah
makhluk yang lemah dan selalu ingin di mengerti, sedangkan, Orangtua sering
kali memilih calon suami yang pantas untuk anak perempuannya. Orang tua mana
yang tidak mau anaknya hidup bahagia, maka dengan alasan itulah setiap orangtua
berusaha mencari calon suami yang pantas untuk anak perempuannya.
Pesan terakhir saya, apapun keputusan kita pasti akan
mendatangkan hikmah yang luar biasa, dan hikmah itu akan terlihat setelah semua
hal terjadi. Dalam meniti kehidupan yang sangat singkat ini, selaku umat
manusia, kita harus memperbanyak belajar ilmu ikhlas, meredam penyakit sombong,
dan meminimalkan dosa.
Comments
Post a Comment