Menikah : Behind The Scene
Menikah
yang mulanya terlihat sangat indah, namun sangat menjadi momok yang menakutkan.
Bagi orang yang belum siap, juga bagi yang kurang sadar akan pentingnya
menikah. Dan bagi orang yang masih mempunyai cukup alasan untuk melajang. Saya sendiri,
menyarankan kepada diri sendiri untuk segera menikah. Walaupun menjadi momok,
bagi saya, pernikahan itu tetap suatu anugerah. Tetap menjadi suatu perkara
yang tak boleh terlewati dalam hidup. Harus tetap yakin, sambil berusaha
mencari yang tepat.
****
Ada
beberapa hal yang mungkin luput dari pembicaraan orang-orang yang sudah siap
menikah. Hal ini memang terlihat sepele,
tapi disebalik itu punya makna yang sangat dalam. Izinkan saya untuk mengajukan
kepada satu soalan. Dengan siapakah Anda menikah? Seluruh laki-laki normal akan
menjawab,”Dengan perempuan,calon istri saya.” Jawaban yang sangat normal, dan
memang harus begitu. Kalau bukan dengan calon istri, berarti kenormalan Anda di
pertanyakan.
Setelah
menguping dan mengambil I’tibar dari beberapa pengalaman orang terdekat, saya mendapatkan
kenyataan yang berbeda. Kenyataan yang jauh lebih dalam dari hanya sekedar
menikahi calon istri. Jauh sebelum itu, ada beberapa “pernikahan” yang harus
Anda jalani. Anda percaya? Kalau Saudara tidak sependapat dengan saya, tidak
mengapa. Tapi saya yakin Anda kurang peka, atapun keberuntungan Anda diatas
rata-rata. Bagi yang sependapat dengan saya, mari kita melihat beberapa scene ke belakang. Kita akan menelaahnya
secara seksama.
Pernikahan
pertama, Anda diharuskan “menikah” dengan calon mertua. Inilah tantangan
terberat dalam hidup kita selaku pria. Kita “menikah” dengan calon mertua
bukanlah sembarang pekerjaan. Pekerjaan yang harus dilakukan dengan sangat
teliti dan perlu persiapan yang sangat matang. Apabila sedikit terjadi
pergolakan maka habislah Anda. Dan apabila pertempuran ini berhasil Anda menangkan,
tantangan pertama sudah dilewati.
Setelah
“pernikahan” pertama, “pernikahan” kedua harus Anda jalani. Yaitu “menikahi”
saudara si calon mempelai. Saudara di sini adalah abang, kakak, atau adiknya si
calon istri. Bukan tidak mungkin, jika “pernikahan” kedua ini gagal, “pernikahan”
pertama juga akan ikut berantakan. Contoh kasusnya, dalam sebuah keluarga,
kebanyakan, akan meminta pendapat kepada seluruh anggota keluarga. Apabila salah
dua orang tidak setuju dengan kita (calon suami), maka juga kemungkinan
pendapat “ketidaksetujuan” itu menjadi bahan pertimbangan anggota keluarga yang
lain. Maka “pernikahan” pertama dan kedua ini, sangat menentukan “bahtera
pernikahan” Anda selanjutnya.
Pernikahan
ketiga adalah “menikahi” warga masyarakat setempat. Tapi ini tidak terlalu
berpengaruh besar apabila tidak berjalan dengan lancar. Yang terpenting, “pernikahan”
pertama dan kedua berjalan sesuai keinginan. Apabila “pernikahan” ketiga ini
agak terobang-ambing, Anda bisa berpindah tempat tinggal. Ini salah satu solusi
yang lumrah.
Setalah
tahapan “pernikahan” satu, dua dan tiga berhasil, maka baru pernikahan yang
sesungguhnya di lakukan. Dan pernikahan
ini adalah real, tidak main-main. Sudah
ada tatanan rapi, juga hadirnya wali ataupun penghulu. Sudah ada saksi dari
keluarga dan masyarakat. Anda juga di persaksikan kepada perempuan yang akan
menjadi istri sedetik setalah ijab qabul. Anda juga akan melepas status jomblo
atau pun lajang. Akan ada perasaan senang yang tiada harga selepas ritual itu. Berbahagialah
atas anugerah yang diberikan Allah swt kepada kita.
****
Begitulah
tahapan-tahapan disebalik pernikahan. Jika ibaratnya menikah itu sebagai sebuah
film, maka ada cerita dibalik layar. Terkenal dengan sebutan behind the scene. Cerita dibalik layar
inilah yang tidak banyak orang tahu. Namun sangat berpengaruh untuk sebuah
keberhasilan film tersebut. Ada banyak tahapan pemgambilan gambar dan lainnya. Dan
“pernikahan-pernikahan” yang tersebut di atas adalah “behind the scene”nya sebuah film berjudul MENIKAH. Semoga menjadi
box office alias sakinah mawaddah warahmah.
tulisan bg awi keren, ckup untuk membuat saya tertawa dan merenung sejenak
ReplyDeletebukan hanya ini namun postingan yang lain juga.