Dear Teman Seperngopian
Dear
Teman Seperngopian, mungkin tidak ada hal yang paling indah untuk di ceritakan
selain cinta. Mungkin tidak ada yang lebih rumit di perdebatkan selain
persahabatan. Mungkin tidak ada yang lebih sulit dipahami kecuali sebuah
kedustaan. Dan tidak ada hal yang paling enak untuk di nikmati selain kecerian.
Dan tidak hal yang paling layak untuk dijalani selain kehidupan.
Dear
Teman Seperngopian. Kita memang tidak pernah bisa menebak, siapa yang akan datang,
juga siapa yang kan pergi. Pergi dengan meninggalkan sebuah khabaran tentunya
tidak meninggalkan permasalahan. Kita juga tidak akan pernah tahu kapan kita
akan tetap bisa tertawa bersama segelas kopi. Segelas kopi yang di bagi berdua,
ataupun bahkan lebih dari berlima. Kita juga tidak akan tahu kapan kita bisa
menghisap sebatang rokok untuk terakhir kalinya. Kita tidak pernah tahu itu.
Takdir? Tidak perlulah. Tidak perlulah kita mempertanyakan takdir.
Dear
Teman Seperngopian, ada banyak hal yang perlu kita bicarakan. Tidaklah cukup
semalam untuk mengurai benang merah dalam perhubungan kita. Dan kurasa itu
tidak perlu karena kita sudah cukup berduka.
Dear
Teman Seperngopian, aku tak tahu apa yang harus kita perbincangkan. Tak tahu
apa yang harus ku tanyakan. Karena hati dan rasa kita akan sama-sama tahu bahwa
kita pernah bersama, di meja yang sama dan juga kursi yang di arahkan secara
berhadapan.
Dear
Teman Seperngopian, Seruputlah tetesan kopi terakhir di ujung gelas itu.
Seruputlah teman, karena kita si Raja Muda.
*Dedicated to All My Teman Seperngopian
bagus tulisannya bg
ReplyDeletejangan lupa kasih saran dan ide....
ReplyDelete