Jodoh Itu
Jodoh
itu. Ya jodoh itu. Pernyataan yang selalu membuat galau para pecinta. Membuat
para pecinta dibuat pusing tujuh keliling memikirkannya. Banyak para pecinta
yang mencari kesana kemari nafas cintanya. Seperti dalam lirik lagu Dewa 19, kamulah
satu-satunya. Itulah tujuan para pecinta mencari pasangan cintanya. Menjadikan
pasangannya sebagai satu satunya orang yang bisa di ajak berteduh dibawah pohon
cinta. Berteduh ketika sedih, senang dan lain sebagainya. Jodoh memang tidak
dapat ditebak, tidak dapat diramal, hanya akan di dapat apabila kita berusaha.
Berusaha membangun komitmen di antara dua perbedaan. Membangun hubungan
emosional anatar dua keluarga. Ah, pokoknya panjang cerita apabila berbicara
tentang jodoh.
Berdasarkan pengalaman teman-teman seperguruan dan seperngopian saya tentang mencari pasangan, banyak diantara mereka yang sudah pacaran berkali-kali, ada juga yang berhasil “memancing” banyak pasangan namun hadir kebimbangan dalam memilih. Ada juga yang lebih parah, dia berhasil memancing namun hasilnya di ambil orang lain. Ada juga “ikan’nya menunggu pancingan, eh dilepaskan begitu saja. Akhirnya galau. Dan banyak hal lainnya. Tak mungkin saya bicarakan semuanya, karena saya tidak suka bercerita apalagi tentang saya. Hehehe. Saya hanya seorang pengamat.
Berdasarkan pengalaman teman-teman seperguruan dan seperngopian saya tentang mencari pasangan, banyak diantara mereka yang sudah pacaran berkali-kali, ada juga yang berhasil “memancing” banyak pasangan namun hadir kebimbangan dalam memilih. Ada juga yang lebih parah, dia berhasil memancing namun hasilnya di ambil orang lain. Ada juga “ikan’nya menunggu pancingan, eh dilepaskan begitu saja. Akhirnya galau. Dan banyak hal lainnya. Tak mungkin saya bicarakan semuanya, karena saya tidak suka bercerita apalagi tentang saya. Hehehe. Saya hanya seorang pengamat.
*****
Nah, seseorang yang berani mengemukakan pembicaraan tentang pasangan hidup bagi saya itu sangat hebat. Karena hanya sedikit orang yang berani berfikir tentang itu. Kebanyakan dari kita pernah mendengar pernyataan ini. “Kenapa belum punya pasangan?” Pasti akan terdengar jawaban seperti ini, “Saya belum siap, saya belum mapan, saya ingin membahagiakan orangtua dulu”.
Nah, seseorang yang berani mengemukakan pembicaraan tentang pasangan hidup bagi saya itu sangat hebat. Karena hanya sedikit orang yang berani berfikir tentang itu. Kebanyakan dari kita pernah mendengar pernyataan ini. “Kenapa belum punya pasangan?” Pasti akan terdengar jawaban seperti ini, “Saya belum siap, saya belum mapan, saya ingin membahagiakan orangtua dulu”.
Menilik jawaban-jawaban di atas saya kembali bertanya tentang jawaban itu. Jadi kapan Anda akan siap untuk menikah ? Bukankah dengan menikah juga akan sangat membahagiakan orangtua? Bukankah menikah itu juga sunnah dari Rasulullah sendiri? Bukankah menikah itu juga akan mendapat pahala karena bernilai ibadah? Bukankah dengan menikah itu kita menutup pintu dosa akibat menyendiri (if you know what I mean) ? Bukankah dengan menikah itu akan membuka pintu rezeki yang lebih besar? Masya Allah. Sangat banyak hikmah di balik pernikahan. Masihkah teman-teman takut untuk menikah ? Itu berpulang kepada ihkwan juga akhwat. Berpulang kepada si Agam dan si Dara (bukan Dara teman saya).
Comments
Post a Comment