Haba Bak Hape


           
Kemajuan teknologi sangat memungkinkan kita melakukan hal yang diluar jangkauan. Kalau pada zaman dahulu, kita harus mengirimkan surat untuk bertukar kabar, sekarang sudah ada ponsel. Kalau dulu kita membaca koran, sekarang sudah zamannya e-paper. Kalau dulu kita masih mengetik dengan mesin tik, sekarang kita sentuh monitor laptop. Begitu juga kemajuan di bidang transportasi. Kuda menjadi primadona di masanya. Namun sekarang sudah ada Kuda Grandia beroda empat. Juga ada Panther dan Kijang. Begitulah zaman berputar dengan kemajuannya.
            Kemajuan teknologi juga mengubah pola pikir kita sebagai penggunanya. Dengan dunia yang serba canggih juga memungkinkan manusia mengerjakan sesuatu dengan cepat. Misalnya saja, mengetik, kita bisa menyelesaikannya dalam sekejap. Begitu juga dalam bepergian, kita bisa menjelajahi Indonesia dalam waktu 33 hari. Hari ini kita di Aceh, besok kita sudah bisa berada di Medan, selanjutnya ke Padang, lanjut ke Jambi, dan seterusnya.
            Berbicara teknologi, memang  tidak akan nada habisnya. Semua mempermudah kita. Dan dengan teknologi juga, kita terperangkap dalam jaring nista. Kita ambil contoh kecil, misalnya saja ponsel. Dengan ponsel kita bisa berbohong kepada orangtua, saudara, juga kolega.
Semisal ilustrasi berikut, orangtua kita menelpon dan menanyakan keberadaan kita.
            “Nak, lagi dimana?”
            “Ini lagi belajar,Mak.”
Tapi pada kenyataannya kita sedang asyik-asyikan pacaran di luar.
Contoh lainnya, kolega kita menelpon.
            “Pak, saya butuh bantuan Bapak.”
            “Maaf, saya sedang ada meeting. Nanti telepon lagi, sekitaran jam 5.”
Namun senyatanya kita sedang bercengkrama dengan teman-teman lainnya.

Begitulah gambaran penyalahgunaan teknologi yang kebablasan. Itu bukan kata saya, tapi nyan meunurut haba bak hape. Hom hai.

Comments

Popular posts from this blog

(Karena) Lelaki itu Tukang Olah

Jampok

Bansa Teuleubeh +